SISTEM REPRODUKSI WANITA
a). Alat kelamin dalam
Organ kelamin dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri dari:
- Ovarium
Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin betina pada hewan dan manusia. Pada makhluk vertebrata termasuk manusia, mempunyai dua buah ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon.
Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Di dalam proses ini sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel. Pada manusia, perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa pubertas.
Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel
folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium
disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang apabila berhasil bergabung akan membentuk zigot.
Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder.
Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk
implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam
memberikan sinyal kepada kelenjar hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls menstruasi.
Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan menuju rahim.
Jika dibuahi oleh sperma (di tuba fallopi), sel telur akan melakukan
implantasi pada dinding uterus dan berkembang menjadi sebuah proses
kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat
terjadi kehamilan ektopik,
di mana kehamilan tidak terjadi di rahim. Perkembangan janin pada
kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi sendiri, bibir rahim,
bahkan ovarium.
Gambar 1. Siklus ovarium
- Saluran telur / tuba fallopi / oviduct
Tuba Fallopi atau Tabung Fallopi, yang
dikenal juga sebagai oviduk atau buluh rahim, adalah dua buah saluran
yang sangat halus yang menghubungkan ovarium mamalia betina dengan rahim. Saluran/tuba ini dinamakan berdasarkan penemunya, ahli anatomi Italia, Gabriele Falloppio.
Tuba fallopi membentang sepanjang 5-7,6
cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium. Ujung dari tuba kiri dan kanan
membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel
telur jatuh ke dalamnye ketika dilepaskan dari ovarium.
- Rahim / uterus
Rahim atau uterus adalah organ reproduksi betina yang utama pada kebanyakan mamalia, termasuk manusia. Salah satu ujungnya adalah serviks, membuka ke dalam vagina, dan ujung satunya yang lebih luas, yang dianggap badan rahim. Rahim ditempatkan di pelvis dan dorsal (dan biasanya agak kranial) ke kandung kemih dan ventral ke rektum. Rahim ditahan pada tempatnya oleh beberapa ligamen. Rahim kebanyakan terdiri dari otot. Lapisan permanen jaringan itu yang paling dalam disebut endometrium.
Pada kebanyakan mamalia, termasuk manusia, endometrium membuat lapisan
pada waktu-waktu tertentu yang, jika tak ada kehamilan terjadi,
dilepaskan atau menyerap kembali.
Lepasnya lapisan endometrial pada manusia disebabkan oleh menstruasi. Fungsi rahim adalah:
- tempat terjadinya menstruasi
- tempat dimana ovum yang telah dibuahi tertanam (implantasi) dan berkembang menjadi janin
- mengeluarkan janin selama persalinan
- Vagina
Vagina (dari bahasa Latin yang makna literalnya “pelindung” atau “selongsong”) adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan uterus ke bagian luar tubuh. Vagina merupakan alat reproduksi pada mamalia betina, seperti halnya penis pada mamalia jantan.
Vagina menghasilkan berbagai macam sekresi seperti keringat, sebum, dan sekresi dari kelenjar Bartholin dan Skene
pada vulva, cairan endometrial, dan oviductal (yang berubah sesuai
dengan siklus haid), cervical mucus, sel exfoliated. Sekresi pada
dinding vagina itu dapat meningkatkan gairah seksual.
Vagina merupakan organ reproduksi wanita
yang sangat rentan terhadap infeksi. Hal ini disebabkan batas antara
uretra dengan anus sangat dekat. pH vagina normal yaitu 3-3,5.
Gambar 2. Letak organ reproduksi wanita
Gambar 3. Organ reproduksi wanita
b). Alat kelamin luar
Organ kelamin luar wanita memiliki 2
fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan
sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.
Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia
luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan
menyebabkan infeksi kandungan. Mikroorganisme ini biasanya ditularkan
melalui hubungan seksual.
- Vulva
Vulva dibatasi oleh labium mayor. Vulva sama dengan skrotum pada pria.
- Labium
Labium yaitu bibir yang membatasi vulva, terdapat sepasang bibir besar di sebelah luar (labium mayor) dan sepasang bibir kecil di sebelah dalam (labium minor). Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea
(penghasil minyak). Setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor dan
mengelilingi lubang vagina dan uretra.
- Klitoris
Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris,
yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis
pada pria). Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium
(sama dengan kulit depan pada ujung penis pria). Klitoris sangat
sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi. Labium mayor
kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum,
yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
Kulit yang membungkus perineum dan labium mayor sama dengan kulit di
bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik.
Sedangkan selaput pada labium minor dan vagina merupakan selaput lendir,
lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit, tetapi
permukaannya tetap lembab karena adanya cairan yang berasal dari
pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam. Karena kaya akan pembuluh
darah, maka labium minora dan vagina tampak berwarna pink.
- Lubang vagina
Lubang pada vagina disebut introitus dan daerah berbentuk separuh bulan di belakang introitus disebut forset. Jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar bartolin. Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.
Lubang vagina dikeliling oleh himen
(selaput dara). Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena
itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek
atau bisa juga tidak.
Gambar 4. Anatomi sistem reproduksi wanita
- Kelenjar payudara
Kelenjar ini terletak diantara iga ke-2
sampai dengan iga ke-6. Kelenjar ini terdiri atas 15-20 lobus yang
dipisah-pisahkan oleh jaringan lemak. Setiap lobus dibagi lagi oleh
jaringan ikat menjadi lobulus-lobulus. Pada setiap lobulus terdapat
kumpulan kelenjar-kelenjar keringat yang disebut alveoli. Saluran-saluran kelenjar payudara pada satu lobus berkumpul menjadi duktus mamilaris. Dekat puting susu saluran ini melebar menjadi ampulla yang berfungsi sebagai tempat penampungan air susu.
Kulit sekitar puting susu berwarna kehitaman dan kasar disebut areola. Hitamnya areola karena adanya pigmen melanin dan kasarnya karena terdapat muara-muara kelenjar keringat.
Fungsi utama dari payudara adalah memproduksi dan mengeluarkan air susu ibu dari mamae. Kedua proses diatas disebut laktasi. Sekresi air susu ibu oleh alveoli dipengaruhi oleh hormon prolaktin yang berasal dari adenohipofisis.
Gambar 5. Kelenjar payudara
Pada akhir kehamilan dan hari-hari
pertama setelah persalinan, payudara menghasilkan suatu cairan keruh
keputih-putihan yang disebut colostrum. Colostrum
kurang mengandung lemak dan laktosa, tetapi mengandung banyak antibodi
yang diduga dapat membantu pertahanan tubuh si bayi terhadap
penyakit-penyakit infeksi pencernaan makanan dan saluran pernapasan.
SISTEM REPRODUKSI PRIA
1. Alat kelamin dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
a. Testis
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis dibungkus oleh skrotum, kantong kulit di bawah perut. Pada manusia,
testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus
dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37°C).
Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster
yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh.
Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan
testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster.
Selama
masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran
testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis),
cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.
Pada
umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salah satu terletak
lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur
anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.
Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin. Fungsi testis:
- memproduksi sperma (spermatozoa)
- memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.
Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitari bagian anterior:
- luteinizing hormone (LH)
- follicle-stimulating hormone (FSH)
Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang.
Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferen dan akhirnya, penis. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi hormon testosteron. Pengangkatan testis disebut orchidektomi atau kastrasi.
b. Saluran reproduksi
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
- Epididimis (tempat pematangan sperma)
Epididimis
merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari
testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri.
Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai
sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens
- Vas deferens (saluran sperma dari testis ke kantong sperma)
Vas
deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus
yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas
deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di
dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat
jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani
(vesikula seminalis).
- Saluran ejakulasi
Saluran
ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen
dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar
masuk ke dalam uretra
- Uretra
Uretra
merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra
berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan
saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
c. Kelenjar kelamin
Kumpulan
kelenjar aksesoris terdiri dari vesikula seminalis, prostate, dan
kelenjar bulbouretralis. Sebelum ejakulasi, kelenjar tersebut
mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap urine asam yang masih
tersisa dalam uretra.
Sel-sel
sperma dapat bergerak dan mungkin aktif mengadakan metabolisme setelah
mengadakan kontak dengan plasma semen. Plasma semen mempunyai dua fungsi
utama yaitu: berfungsi sebagai media pelarut dan sebagai pengaktif bagi
sperma yang mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel
dengan substrat yang kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida),
nitrogen, asam sitrat, fruktosa, asam askorbat, inositol, fosfatase sera
ergonin, dan sedikit vitamin-vitamin serta enzim-enzim. Kelenjar
aksesoris terdiri dari:
- Vesikula seminalis (tempat penampungan sperma)
Vesikula
seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar
berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula
seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi
sperma.
Vesikula
seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total volume semen. Cairan
tersebut mengandung mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian
besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam
askorbat, dan prostaglandin.
Gambar 1. Vesikula seminalis
- Kelenjar prostat (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma)
Kelenjar
prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah
kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar.
Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim
antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol,
garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
Gambar 2. Kelenjar prostat
- Kelenjar bulbouretra / cowper (penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma)
Kelenjar
bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang
uretra, dibawah prostat. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra)
merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar
Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
Gambar 3. Kelenjar bulbouretra
2. Alat kelamin luar
- Penis
Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal, karena berada di luar ruang tubuh.
Pada manusia, penis terdiri atas tiga bangunan silinder berisi jaringan
spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Ujung penis disebut dengan glan penis.
Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang
rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf
perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh
oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi. Penis sejati dimiliki oleh mamalia. Reptilia tidak memiliki penis sejati karena hanya berupa tonjolan kecil serta tidak tampak dari luar, sehingga disebut sebagai hemipenis (setengah penis).
Gambar 4. Struktur penis
- Skrotum
Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora.
Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di
antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa
jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos
berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan
mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal
dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Pada skrotum manusia dan beberapa mamalia bisa terdapat rambut pubis. Rambut pubis mulai tumbuh sejak masa pubertas.
Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC
lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat
terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang
menarik testis mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau
membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih dingin. Pada manusia,
suhu testis sekitar 34°C. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan
atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau
menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin
dan bergerak menjauh pada suhu panas.
Gambar 5. Anatomi reproduksi pria
Hormon Pada Pria
Proses
spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH
(Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan
hormon pertumbuhan.
- Testoteron
Testoteron
disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus
seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal
untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk
spermatosit sekunder.
- LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.
- FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH
juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid
menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
- Estrogen
Estrogen
dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel
sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat
testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada
tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
- Hormon Pertumbuhan
Hormon
pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
Ejakulasi
Ialah pengeluaran air mani dari penis sewaktu puncak persetubuhan. Tahapannya adalah sebagai berikut: